Senin, 01 Januari 2018

Kenapa Wanita Suka Menangis

Seorang anak laki-laki kecil bertanya terhadap ibunya. "Mengapa bunda menangis?"


"Sebab aku seorang wanita", kata sang bunda kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya serta mengatakan, "Dan kau tidak bakal sempat mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya terhadap ayahnya, "Mengapa bunda suka menangis tanpa alasan, ayah?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang bisa dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, masih ingin tahu mengapa wanita menangis. Akhirnya ia menghubungi Tuhan (dalam do'a), serta ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan mengatakan (lewat mimpinya):

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diwajibkan untuk menjadi seorang yang istimewa.

Aku membikin bahunya lumayan kuat untuk menopang dunia; tetapi, wajib lumayan lembut untuk memberbagi keenjoyan "

"Aku memberbaginya kekuatan dari dalam untuk sanggup melahirkan anak serta menerima penolakan yang tidak jarangkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membikinnya masih tegar ketika orang-orang lain menyerah, serta mengasuh keluarganya dengan penderitaan serta kelelahan Lagu Mp3 tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap kondisi, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya serta melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya "

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengenal bahwa seorang suami yang baik takkan sempat menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya serta ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu "

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini merupakan khusus miliknya untuk dipakai kapan pun ia perlukan."

"Kau tahu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, alias bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita wajib dilihat dari matanya, sebab itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah.

Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan Video Youtube penuh kasih memberbagi perhatian serta cinta dirinya berbagi. Serta kecantikan itu bakal tumbuh sepanjang waktu..

Ini Dia Manajement Waktu Orang Sukses!!!

Orang bijaksana adalah produk dari waktunya. Kalau seseorang menyia-nyiakan waktunya, maka segala kebaikannya bakal sirna. Sebab seluruh kebaikan berangkal dari waktu. Siapa pun yang menyia-nyiakan waktu, maka ia tidak bakal sanggup lagi Saldo Grab Murah Via Paypal mengejarnya buat selamanya.” (Ibnu Qoyyim al-Jauziyah).

BETAPA PENTINGNYA WAKTU
   
Sesungguhnya nikmat itu mempunyai  sesuatu yang pokok dan yang bersifat cabang. Tergolong pokok-pokok nikmat juga, bahkan ia adalah pokok nikmat yang paling agung dan berharga adalah nikmat waktu.
   
Waktu adalah usia kenasiban, sebagai medan eksistensi manusia, dan adalah tempat ia berlindung dan menetap, tempat ia bisa memberi kegunaaan terhadap orang lain, dan tempat ia bisa diambil kegunaaannya oleh orang lain. Al-Quranul Karim telah menunjukkan kebesaran salah satu tingkatannya dibanding yang lainnya. Tidak sedikit ayat-ayat al-Quran yang menunjukkan urgensi waktu, ketinggian tingkatannya, dan juga pengaruhnya yang besar.
   
Allah telah memuji diri-Nya bahwa Dialah pemilik waktu dan tempat, dan segala apa yang ada di dalamnya. Dirinya berfirman:
 
“Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengenal.”(QS. Al-An’am: 13).

Allah Mencela Orang-orang Kafir, Sebab Telah Menyia-nyiakan Umur Mereka
   
Allah berfirman terhadap orang-orang kafir dan mencela kondisi mereka. Sebab, mereka telah menyia-nyiakan umur mereka, dan berlomba-lomba di atas kekufuran. Sepanjang usia mereka, mereka tidak mau keluar dari kekufuran menuju keimanan. Sungguh, Allah telah memberi mereka waktu dan umur yang panjang.

Allah Memberi Udzur Bagi Orang yang Telah Berumur 60 Tahun
   
Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah, ia mengatakan: Rasulullah saw bersabda:
???? ???? ?? ? ?? ??? ???? ??? ???? ??? ???? ???? ???.
“Allah ‘Azza wa Jallah telah memberbagi udzur terhadap seseorang dengan memanjangkan umurnya hingga mencapai usia enam puluh tahun.” (HR. Imam Bukhari).
   
Maksudnya, Allah telah menghapus peluang udzurnya, dan tidak lagi memberi peluang udzur kepadanya, sebab Dirinya telah melapangkan udzur itu sepanjang umurnya.
Allah Ta’ala Bersumpah Dengan Waktu:
 
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu sangatlah dalam kemenyesalan.”(QS. Al-‘Ashr: 1-2).
   
Kalau dicermati, bahwa setiap Allah bersumpah dengan waktu, maka telah tentu waktu itu amat sangat penting. Dan sumpah Allah dengan waktu tersebut terjadi dalam dua kondisi yang urgen sekali. Pertama, untuk membebaskan Rasulullah saw dari tuduhan orang-orang musyrik dan musuhnya, bahwa Rabbnya telah meninggalkan dirinya. Kedua, untuk membahas bahwa setiap manusia itu tentu memenyesal dan binasa, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih.
   
Waktu adalah karunia agung, dan hidayah yang begitu besar. Hanya orang-orang luar biasa yang memperoleh taufik dari Allah, yang sanggup mengenal, lalu mekegunaaankannya seoptimal mungkin. Semacam yang diisyaratkan dalam hadits, “Tidak sedikit manusia tertipu di dalam keduanya.” Itu artinya, orang yang sanggup mekegunaaankan waktu amatlah sedikit. Tidak sedikit manusia justru lalai dan tertipu dalam mekegunaaankannya.
   
Oleh sebab itu, ada sebuah ungkapan, “Waktu itu ibarat pedang. Bila engkau tidak memotongnya, maka sang waktu yang bakal memenggalmu.”

Berburu Dengan Waktu
   
Ibnu Suhnun mempunyai seorang budak wanita yang bernama Ummu Mudam. Sebuahhari, ia bertandang ke rumahnya. Saat itu beliau sibuk menulis buku di malam hari. Datanglah santap malam. Budak itu meminta izin masuk kamarnya. “Saya sedang sibuk,” ucap Muhammad. Sebab terlalu lama menantikan, maka sang budak menyuapkan makanan itu ke mulut beliau samai beliau mengunyahnya. Faktor itu berjalan lama, dan beliau tetap dalam kondisi demikian, hingga datang waktu shalat Subuh.
“Maaf, aku sangat sibuk, jadi melupakanmu tadi malam, wahai Ummu Mudam! Tolong berbagi makanan yang engkau tawarkan tadi malam!” “Tuanku, demi Allah, aku telah menyuapkannya ke mulutmu,” ucap budak itu heran. “Lho, kok aku tidak merasakannya?,” tanya Muhammad lebih heran lagi.

BEGINILAH PARA ULAMA MENGATUR WAKTUNYA
   
Ulama salaf dan orang yang meniti jalan mereka dari generasi khalaf adalah manusia yang paling antusias dan gigih dalam mekegunaaankan waktu, lalu mengisinya dengan kebaapabilan, baik ia seorang ulama alias pakar ibadah. Mereka terbiasa berlomba-lomba dengan waktu, bersegera mekegunaaankan peluang.
   
Hasan al-Bashri sempat mengatakan, “Hai anak Adam! Engkau hanyalah kumpulan hari-hari. Apabila sebuahhari berlalu, maka berlalulah sebagian darimu.” Beliau juga sempat mengungkapkan, “Aku sempat bertemu dengan orang-orang yang sangat tamak dengan waktunya, melebihi ketamakan anda terhadap dinar dan dirham.”
Setiap hari Ibnu Jarir Menulis Setidak sedikit 40 Lembar
   
Khatib al-Baghdadi menyatakan, “Aku sempat mendengar as-Simsimi menceritakan bahwa Ibnu Jarir selama 40 tahun manulis setiap harinya 40 lembar.”
   
Muridnya, Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Ja’far al-Farghawi, menyatakan dalam kitabnya yang populer dengan sebutan kitab ash-Shilah, yakni kitab yang membahas cakupan kitab tarikh Ibnu Jarir, “Ada sebagian dari murid-murid Ibnu Jarir yang mencoba merangkum apa yang ditulis Ibnu Jarir semenjak menginjak usia baligh hingga beliau wafat saat berumur 86 tahun, kemudian membagi-bagi hitungan lembaran semua tulisan itu. Akhirnya diketahui, bahwa setiap harinya beliau menulis setidak sedikit 14 lembar. Ini sebuah pencapaian yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang mamiliki perhatian besar terhadap Allah, Yang Maha Pencipta.” Maha Suci Allah. Alangkah luar biasa impian ulama ini!
Ya’qub An-Najirami Menelaah Kitabnya Saat Sedang Berjalan Kaki
   
Tercantum dalam Inbahur Ruwat ‘ala Anbahin Nuhat (III: 79), karya al-Qifthi, terkait dengan biografi Muhammad as-Sa’di bin Barakat an-Nahwi al-Bashri al-Mishri, lahir tahun 420 H, dan wafat tahun 520 H pada usia 100 tahun. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadanya. Dituturkan, “Pada waktu kecil, aku sempat menonton Abu Yusuf Ya’qub bin Khurrazadz an-Najirami berjalan di sebuahjalan di kota al-Qarafah. Ia seorang syaikh berjenggot coklat tebal, mengenakan sorban bulat, sambil membawa buku yang terus beliau telaah sambil berjalan kaki.”
   
Ibnu Aqil membicarakan, “Sebisa mungkin, saya berusaha mesimpel waktu makan. jadi saya lebih memilih kue yang sengaja saya basahi dengan air, ketimbang menyantap dengan roti kering. Sebab ada selisih waktu yang membedakan keduanya saat dikunyah. Yakni supaya waktu belajarku lebih optimal, dan supaya saya bisa membimbing pelajaran lain yang belum saya mengerti. Sebab menurut kesepakatan para ulama, sesuatu yang paling berharga bagi orang yang berakal adalah waktu. Waktu adalah harta karun yang bisa dipakai untuk menggapai peluang. Sebab beban kami tidak sedikit sementara waktu rutin bergerak cepat.”

JANGAN PERNAH SIA-SIAKAN WAKTU
Tidak Ada Istilah “Menyia-nyiakan Waktu” dalam Kenasiban Ibnu Aqil
   
Beliau sendiri sempat mengatakan, “Tidak boleh bagiku menyia-nyiakan sesaat dari umurku. Kalau lisanku berhenti berdzikir alias berdiskusi, dan mataku tidak dipakai membaca maka aku gunakan pikiranku saat sedang beristirahat sambil berbaring. Saat aku bangkit, telah ada sesuatu yang aku tulis. Saya memperoleh ambisi saya pada usia 80 tahun untuk menuntut ilmu, justru lebih   besar daripada saat berumur 20 tahun”.
Sebaik-baik Aktivitas Untuk Mengisi Waktu dan Mendekatkan Diri Terhadap Allah adalah Menuntut Ilmu
   
Itulah yang beliau tegaskan dalam mukaddimahnya tahap awal dari kitab Al-Funun yang telah tercetak, “Amma ba’du. Tutorial paling baik untuk mengisi waktu dan menyibukkan diri, dan mendekatkan diri terhadap Allah adalah menuntut ilmu. Menuntut ilmu bisa mengeluarkan seseorang dari gelapnya kebodohan menuju cahaya ilmu syariat. Itulah tutorial yang kugunakan untuk menyibukkan diri dan menghabiskan waktuku.”
 
Ibnu Jauzi sempat mengatakan: “seorang manusia selayaknya mengenal kualitas dari perputaran masa, dan harga dari waktu yang ia miliki. Jangan hingga ia menyia-nyiakan sejenak pun tanpa amal kebaapabilan. Dan wajib dicari dengan cara prioritas, amalan apa saja yang paling baik. Niat untuk berbuat kebaapabilan itu wajib senantiasa tegak dan tidak boleh mengalami kelesuan, jadi ia sanggup melakukan faktor yang tidak sanggup dilakukan oleh badan. Semacam disebutkan dalah sebuah hadits yang mulia, “Niat seseorang mukmin lebih berharga daripada amal lakukanannya.”
   
Ketahuilah, bahwa waktu itu terlalu sayang untuk dilewatkan meskipun hanya sekejap. Sebab, dalam sebuah hadits yang shahih disebutkan bahwa Rasulullah saw telah mengeskan:
 ?? ??? ????? ???? ?????? ? ?????, ???? ?? ???? ?? ?????.
“Barangsiapa yang membaca ,”Subahanallahil ‘azhimi wa bihamdih’ (Maha Suci Allah yang Maha Agung, dan aku memuji-Nya), maka bakal ditanamkan baginya sebuah pohon kurma di surge.”
   
Hendaknya anda meneliti dan mengkaji perikenasiban para ulama pendahulu kalian, menelaah beberapa karya dan segala info mengenai mereka. Sebab, terus tidak sedikit kami mengkaji kitab-kitab mereka, maka bakal terus jelas pula profil mereka, seakan-akan kami menontonnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang penyair:

Rumah-rumah itu telah berlalu dari pengamatan kedua mataku
Tetapi, aku bertanya, semoga  saja aku bias menonton dengan pendengaranku.

Ungkapan Ibnu Taimiyyah, “Karya Ilmiah Ibnu Jauzi Lebih dari 1000 Karangan”
   
Dalam muqaddimah, hal. 4, disebutkan bahwa al-Hafidzh Ibnu Rajab al-Hanbali menyatakan dalam Dzailu Thabaqatil Hanabilah (I: 415), bahwa Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam Ajwibatuhu al-Mishiriyyah, “Syaikh Abul Faraj Ibnu Jauzi mempunyai lumayan tidak sedikit karangan dan tulisan. Beliau mempunyai sejumlah karangan dalam beberapa disiplin ilmu. Saya sempat menghitungnya, nyatanya jumlahnya lebih dari seribu karangan. Tidak hanya itu saya juga menemukan hal-hal yang sebelumnya tidak sempat saya jumpai.”

Al-Hafizh al-Mudziri Sibuk Dengan Ilmu Tatkala Sedang Makan
   
Syaikh kami sempat mengatakan, “Saya belum sempat menonton dan mendengar seseorang pun yang paling bersungguh-sungguh dalam menyibukkan diri dengan ilmu tidak hanya dirinya. Ia senantiasa sibuk di waktu malam dan siang hari.”
   
Syaikh kami juga mengatakan, “Saya sempat nasib berdampingan dengannya di sebuah madrasah di Kairo, semoga Allah Ta’ala menjaga madrasah tersebut. Selama 12 tahun, rumahku berada di atas rumahnya. Selam itu pula saya belum sempat bangun malam di setiap jamnya, melainkan cahaya lampu senantiasa menyala di rumahnya, sedangkan ia amblas dengan ilmu. Bahkan, ketika dalam kondisi makan pu, ia rutin sibuk dengan buku.”
Kenasiban Imam Nawawi Serba Keras dan Ketidak lebihan, Baik dalam Faktor Makanan maupun Pakaian
   
Beliau senantiasa sibuk dengan kegiatan mengarang, menyebarkan ilmu, beribadah, membaca beberapa wirid dan doa, berpuasa, dan tidak sedikit dzikir. Ia bersabar dengan kenasibannya yang sulit, baik dalam faktor makanan maupun pakaian –sebagai kebutuhan yang bersifat umum yang tidak bias ditawar-tawar lagi-. Pakaian beliau adalah dari tipe katun, sedangkan sorbannya dari tipe kulit yang berkapasitas kecil. Beliau wafat pada tahun 679 H. Umurnya hanya 45 tahun, tetapi beliau mewariskan karya agung yang amat tidak sedikit. Bila dikalkulasikan dengan usia beliau, maka setiap harinya beliau menulis setara dengan empat buah buku tulis.

Ibnu Nafis Mencatat Sejumlah Perpersoalanan Kedokteran di Sela-sela Mandinya
   
Yang lain membicarakan, “Suatu ketika Syaikh Alauddin masuk ke kamar mandi yang berada di pintu az-Zahumah. Ketika di pertengahan mandi, beliau beranjak ke ujung kamar mandi tempat melepas pakaian. Beliau minta diambilkan tinta, pena dan kertas. Lalu, beliau langsung menyusun tulisan dalam soal denyut nadi hingga berakhir. Seusai itu beliau kembali ke kamar mandi dan menyempurnakan mandinya.”
   
Secara umum, beliau adalah seorang imam besar. Tidak sedikit tokoh-tokoh terkemuka mengatakan, “Beliau adalah Ibnu Sina kedua.” Yang tidak boleh kamu lupakan bahwa Ibnu Nafis adalah seorang penemu system peredaran darah dalam tubuh, sejak lebih dari tujuh abad silam. Faktor itu adalah penemuan yang luar biasa dan spektakuler dalam dunia kedokteran.

MANAJEMEN WAKTU MEMBUAHKAN BANYAK KARYA ILMU
Ibnu Jarir adalah Penulis Paling Spektakuler dalam Islam
   
Beliau telah menjadi pemenang dalam dunia penulisan. Beliau sangat teliti dan kegunaaan karyanya dirasakan tidak sedikit orang. Beliau telah mewariskan tidak sedikit sekali karya yang apabila dihitung jumlah lembarnya mendekati angka 350.000 lembaran. Ini adalah peninggalan ilmiah terbesar yang hingga terhadap kita. Maha Suci Allah, sebaik-baik Dzat yang menciptakan.
   
Sebab mempunyai karya yang luar biasa tersebut, maka beliau mendapat dua gelar sekaligus, yaitu al-Mu’alla dan ar-Raqib.
   
Imam Nawawi mengatakan, “Seorang penuntut ilmu wajib mempunyai jiwa rakus untuk belajar ilmu, senantiasa menekuninya di setiap waktu, baik malam maupun siang, ketika bermukim maupun bepergian. Ia tidak boleh menyia-nyiakan sedikit pun waktunya untuk tidak hanya ilmu, kecuali sebab terpaksa. Semacam untuk makan dan tidur yang tidak mungkin ai elakkan. Tergolong pula istirahat sejenak untuk menghapus kejenuhan dan kebosanan, dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya.”

RAMBU-RAMBU MANAJEMEN WAKTU

1.    Membagi setiap kegiatan sesuai waktu yang diperlukan
Salah satu faktor yang butuh diperhatikan kaitannya dengan waktu adalah, bahwa kegiatan yang bersifat ilmiah wajib diberi waktu sesuai kebutuhan-kebutuhannya.
2.    Sebaik-baik waktu dan tempat mengahafal
Sebaik-baik waktu untuk menghafal adalah waktu sahur; lalu pertengahan siang dan waktu makan siang, bukan makan malam. Tetapi, menghafal di malam hari lebih baik ketimbang di siang hari.

Adapun sebaik-baik tempat untuk menghafal adalah kamar tahap atas dari rumah, bukan tahap bawahnya. Juga tempat yang jauh dari keramaian dan hal-hal yang luar biasa perhatian, di mana hati dan perasaan merasa bahagia dan tenang di dalamnya, jadi membikinnya sibuk dan terkendala dari hafalannya.
3.    Disarankan menjauhi keramaian ketika belajar dan mengahafal
Para ulama menyarankan terhadap para penuntu ilmu ketika belajar dan menghafal supaya menyendiri dan menjauhi keramaian manusia. Sebab, dengan menyendiri bakal menolong kejernihan pikiran. Apabila pikiran jernih, maka daya nalar dan pemahaman dalam mengkaji beberapa ilmu bakal cocok.
4.    Sebaiknya seseorang berusaha menghibur dirinya ketika dihinggapi rasa bosan dan jauh
Ibnu Maraghi mengatakan, “hendaknya seseorang berusah menghibur dirinya ketika sedang belajar.”
5.    Sebagian terapi menanggulangi rasa bosan, mengusir rasa kantuk dan malas
Diantara model terapinya adalah sesekali dengan mengunyah permen, alias keluar sejenak dari tempat belajar ke tempat yang lebih lapang dan sejuk, alias dengan berpindah-pindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya, alias mendi ringan dengan air dingin dan air panas.
6.    Senantiasa menyibukkan diri dan mendahulukan hal-hal yang penting daripada yang tidak penting

Al-Hafizh Khatib al-Baghdadi penah mengatakan, “Ilmu itu laksana lautan yang tidak mungkin ditakar. Juga laksana barang tambang yang tidak sempat habis digali. Maka, sibukkanlah dirimu dengan mengambil dan mengerjakan faktor yang paling penting. Sebab, orang yang menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang tidak penting, maka ia telah memunculkan bahaya bagi hal-hal yang penting.”

Dua bait syair Imam Suyuti:
Syaikh kami, al-Kinani telah menceritakan terhadap kami, dari bapaknya yang pakar pidato
Bagi penuntut ilmu hendaklah mempercepat dalam tiga hal; makan, berjalan dan menulis.

Malas adalah Sekurang baik-kurang baik Kawan
   
Imam al-Murabbi Abul Faraj Ibnu Jauzi membicarakan, “Malas untuk meraih kemuliaan  adalah sekurang baik-kurang baik kawan! Dan, bahagia berleha-leha bakal mewariskan sejumlah penyesalan yang tumbuh di setiap kelezatan. Maka, waspadalah dan berpayah-payahlah dirimu. Sesalilah atas waktu yang telah berlalu dengan sia-sia. Bersungguh-sungguhlah menggapai kesempurnaan selama tetap ada waktu.”
   
Pada hakikatnya tidak ada kesempunaan yang sempurna kecuali dengan menghimpun antara ilmu dan amal. Apabila keduanya telah diraih seseorang, maka keduanya bakal membawa si empunya ke maqam yang paling atas. Itulah tujuan yang diidamankan.
Hal-hal Paling penting yang Bisa Menolong Dalam Optimalisasi Waktu
   
Sesungguhnya di antara hal-hal yang paling penting yang bisa menolong dalam optimalisasi waktu adalah mengatur jadwal kegiatan, menghindari diri dari forum-forum yang tidak berguna, meninggalkan hal-hal remeh dalam segala sesuatu, dan berteman dengan orang-orang yang rajin, mulia, cerdas dan yang menghargai waktu.
   
Umur yang hakiki nan produktif adalah saat usia muda. Sebab, usia muda adalah lahan untuk beramal dan pencapaian sesuatu. Demikian pula, ia adalah masa produktif dan berkarya. Pada masa itu, kekuatannya tetap berkobar dan beberapa penyakit, dan rintangan dan hambatan tetap sangat minim.
   
Orang yang berakal lagi terbimbing adalah orang yang memenuhi setiap menit dan detik perjalanan usia dan waktunya dengan beberapa faktor yang berguna alias amal shalih. Umar bin Khattab sangat membenci orang yang tidak bekerja dan pengangguran, dan menyia-nyiakan waktu. Beliau mengatakan, “Sungguh, aku sangatlah benci menonton seseorang di antara anda yang menganggur, tidak mempunyai aktivitas, baik untuk dunianya ataupun untuk akhiratnya.”
   
Sedikit waktu yang kami khususkan setiap hari untuk sesuatu hal, boleh jadi bisa mengubah arah Saldo Gojek di Minipulsa.Com dan roda kenasiban kita, menjadikan kami lebih kuat daripada yang kami bayangkan dan lebih meningkat daripada yang kami khayalkan.